Fotokopi dan cetak offset memang sama-sama bisa memenuhi kebutuhan cetak mencetak. Namun dari segi prinsip cetak, ada perbedaan mendasar antara keduanya. Fotokopi menggunakan toner sedangkan cetak offset menggunakan tinta pigmen. Karena bahan nya berbeda maka proses cetaknya pun berbeda. Akan tetapi pada postingan kali ini, yang dibahas bukan perbedaan teknisnya melainkan mana yang lebih murah apakah menggunakan fotokopi atau cetak offset.
Seperti diketahui bahwa fotokopi masih menjadi primadona untuk kebutuhan cetak mencetak. Hal ini disebabkan fotokopi memberikan kecepatan dan juga biaya yang relatif lebih murah. Terutama untuk jumlah cetak sedikit. Selain itu dari segi hasilnya, fotokopi juga bisa mengejar kualitas hasil cetak, asalkan masih hitam putih (bukan warna). Karenanya, tidak heran bila bisnis cetak menggunakan fotokopi masih bisa eksis dan bahkan teknologinya cenderung semakin maju.
Namun demikian, cetak offset juga tidak mau kalah dengan fotokopi. Untuk kebutuhan cetak dalam jumlah banyak, tentu cetak ofset adalah pilihan yang bijak. Selain itu, cetak offset juga bisa memberi pilihan warna selain hitam. Karena itu keberadaannya tidak bisa serta merta disingkirkan oleh fotokopi.
Lalu Mana yang Lebih Murah, Fotokopi atau Cetak Offset?
Untuk bisa menjawab pertanyaan di atas, mari kita buat analisa secara matematis melalui studi kasus. Misalkan spesifikasi order untuk cetak buku adalah seperti berikut ini :
Jenis Pekerjaan |
Buku Panduan |
Ukuran Jadi |
A5 (14,8 x 21 cm2) - terlipat
A4 (bentang) |
Oplah |
500 exp |
Jumlah Halaman Isi |
24 Hal |
Bahan Isi |
HVS 70 gr |
Bahan Cover |
Art Paper 150 gr |
Warna |
Isi : BW (1/1)
Cover : Full Color (4/0) |
Jilid |
Jahit kawat/ Steples |
Perhitungan bahan :
Untuk bahan, baik menggunakan fotokopi ataupun cetak offset, biaya sama. Karena bahan termasuk komponen biaya tetap.
Meskipun buku ukuran jadinya nanti A5 namun cetaknya tetap di A4. Karena A5 itu ukuran terlipat. Sedangkan ukuran bentangnya adalah A4.
Cek harga kertas di sini -->
Daftar Harga Kertas Terbaru
Kebutuhan bahan untuk isi :
Maka jumlah kebutuhan kertas isi untuk 1 eks adalah :
24 halaman = 24/4 = 6 lembar kertas ukuran A4 (1 muka 2 halaman)
Untuk 500 exp + inschiet 50 exp = 550 x 6 = 3.300 lembar kertas ukuran A4 = 7 rim (dibulatkan)
Harga HVS 70 gr ukuran A4 = Rp 30.000 / rim
Maka biaya bahan untuk isi = 7 x Rp 30.000,- = Rp 210.000,-
Kebutuhan bahan untuk Cover :
Jumlah kebutuhan bahan untuk Cover adalah sbb :
500 exp + 200 exp (incheet) = 700 exp / 8* = 88 lembar plano.
Harga AC 210 gr = Rp 2.000,-/ lembar
Maka biaya bahan utk cover = 88 x Rp 2.000,- = Rp 176.000,-
*dibagi 8 karena 1 plano = 4 lembar ukuran A3+
Berikut ini adalah perbandingan biaya antara Fotokopi dengan Cetak Offset untuk oplah 500 exp :
Biaya |
Fotokopi |
Cetak Offset |
1. Cetak Isi |
6 x 2 x 550 x Rp 100,-*
= Rp 660.000,-
* biaya per lembar |
6 x 2 x Rp 15.000*
= Rp 180.000,-
* ongkos cetak minim mesin toko |
2. Pelat isi |
Tidak ada biaya pelat.
Biaya print saja =
12 x Rp 500 = Rp 6.000,- |
Biaya Pelat/Master =
12 x Rp 10.000 =
Rp 120.000,- |
3. Cetak Cover |
Rp 200.000,- untuk oplah < atau = 1.000
(Cek daftar ongkos cetak di sini. ) |
4. Pelat Cover |
1 x Rp 70.000 = Rp 70.000,- |
5. Finishing |
550 x Rp 500 = Rp 275.000,- |
6. Biaya bahan |
Isi + Cover = 210 rb + 176 rb = Rp 386 rb |
7. Jumlah = 3+4+5+6 |
Rp 931.000,- |
Rp 931.000,- |
8. Total = 1+2 + 7 |
Rp. 1.591.600,- |
Rp 1.231.000,- |
Biaya per exp |
Rp 3.183 |
Rp 2.462 |
Dari tabel di atas, bisa disimpulkan bahwa untuk buku oplah 500 exp maka cetak offset lebih murah dibandingkan dengan fotokopi.